-->

Monday, April 12, 2010

ITJE, PIMPIN IPPNU BOJONEGORO

Ahad, dini hari kemarin Itje (sapaan akrab Hijrotut Tabiah) resmi terpilih menjadi ketua umum IPPNU Kabupaten Bojonegoro setelah bersaing ketat dengan 3 calon lainnya. Masing-masing yakni, Siti Erwiyanti dari Kepohbaru, Fatimah dari Baureno dan Weni Andriani dari Sumberrejo. Pemilihan yang dramatis ini diwarnai dengan mundurnya Weni Andriani dari kancah persaingan Ketua Umum IPPNU setelah sebelumnya terjaring menjadi calon Ketua Umum IPPNU. Ada banyak faktor yang membuatnya memilih untuk mengundurkan diri, salah satunya yaitu dia berkeinginan untuk lebih fokus pada tataran Anak Cabang terlebih dahulu, dalam hal ini adalah sumberrejo yang jauh lebih membutuhkan dirinya, meskipun dalam tiga bulan ke depan sudah harus reorganisasi, akan tetapi dirinya belum bisa melepas begitu saja mengingat PAC Sumberrejo yang masih labil dalam tataran pengkaderan dan masih membutuhkan pengawalan meskipun nantinya dia tidak menjadi pengurus lagi dalam structural IPPNU Sumberrejo. Ungkapnya setelah keluar dari ruangan Konferensi.
Otomatis pemilihan ketua Umum hanya menyisakan tiga kandidat, dan akhirnya menempatkan Ijte sebagai ketua terpilih dengan raihan 50% dari total suara yang diperebutkan. Dalam sambutannya, Itje (sapaan akrab Hijrotut Tabi’ah) akan memfokuskan diri pada lini pengkaderan dan perluasan jaringan baik, internal maupun eksternal untuk masa dua tahun ke depan. Dirinya juga menegaskan, IPPNU hari ini harus lebih getol lagi merekrut dan merawat kader-kadernya, melihat kondisi saat ini Bojonegoro banyak membutuhkan kader-kader tersebut. Ini juga bukan merupakan kemenangan dirinya pribadi, akan tetapi juga kemenangan bersama. Jabatan ini adalah amanah yang harus dipertanggungjawabkan di dunia maupun akhirat. Tambahnya.
Sedangkan Wina (sapaan akrab Siti Erwianti) dan Fatimah mengatakan, sekalipun mereka telah gagal dalam pemilihan, mereka akan tetap ikut mengembangkan dan membesarkan IPPNU Bojonegoro ke depan bersama-sama dengan yang lain.

Thursday, April 8, 2010

IPPNU Bojonegoro Siap Gelar Konferensi Cabang


April ini Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama Kabupaten Bojonegoro siap menggelar hajatan tertingginya untuk menentukan masa depan IPPNU dua tahun kedepan. Konferensi yang akan dihelat di Auditorium LP. Ma’arif bojonegoro ini akan berlangsung pada tanggal 10 s/d 11 April mendatang. “Alhamdulillah persiapan yang kami lakukan telah mencapai 90%, semoga saja semuanya berjalan dengan lancar. Ungkap Ijte (sapaan akrab Hijrotut Tabi’ah) selaku ketua panitia Konferensi Cabang XI Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama Kabupaten Bojonegoro ini.

Sedangkan Sulistyowati Ketua IPPNU Bojonegoro saat ini menyatakan, Kami berharap konferensi ini tidak hanya menjadi agenda rutinan setiap dua tahun sekali, akan tetapi juga dapat membawa perubahan ke arah yang lebih baik lagi. Terkait siapa saja yang akan maju dalam pemilihan ketua umum, dirinya hanya menyatakan semua kader mempunyai potensi dan peluang untuk memimpin IPPNU Bojonegoro ke depan.(Awang)

Wednesday, April 7, 2010

Mereposisi Karakter IPNU-IPPNU Bojonegoro


Mereposisi Karakter IPNU-IPPNU Bojonegoro

Oleh : H. Imam Syafi’I & Usman Roin


Membenahi, inilah satu kata pembuka untuk anda semua Rekan dan Rekanita IPNU-IPPNU Bojonegoro yang tercinta. Sesuai dengan misi Kabupaten Bojonegoro yang ke empat yakni “Peningkatan Taraf Hidup Masyarakat Yang Berlandaskan Iman dan Taqwa”, maka IPNU-IPPNU sebagai generasi muda Nahdlatul Ulama harus memulai diri untuk sadar dan mawas diri bahwa anda semua adalah pelajar yang hadir diusia remaja. Meminjam bahasa Prof. Dr. Sarlito Wirawan Sarwono dalam bukunya “Psikologi Remaja” (2004:8) yakni, masa transisi dari anak ke dewasa.

Oleh karena itu, puncak perkembangan jiwa anda ditandai dengan adanya proses perubahan dari kondisi entropy yakni, keadaan dimana kesadaran manusia masih belum tersusun rapi. Walaupun isinya sudah banyak (pengetahuan, perasaan dan sebagainya), namun isi tersebut belum bisa berfungsi secara maksimal. Kemudian dari entropy akan beralih ke negantropy yakni, keadaan dimana isi kesadaran tersusun dengan baik, pengetahuan yang satu terkait dengan pengetahuan yang lain dan pengetahuan jelas hubungannya dengan perasaan atau sikap. Lalu apa hubungannya dengan karakter IPNU-IPPNU Bojonegoro?

IPNU-IPPNU lahir dari NU, dengan misi keterpelajaran yang apabila disambungkan dengan masalah kewajiban remaja, akan tampak karakter sifat remaja. Yakni, mencari identitas dan secara pribadi akan labil, baik dalam pemikiran, perasaan maupun emosionalnya, sehingga pada masa ini akan mudah sekali dipengaruhi. Maka, bila IPNU-IPPNU Bojonegoro tidak bisa menempatkan konteks perjuangannya dengan analisa psikologi serta pendekatan berbagai science lainnya sebagai media untuk belajar, brejuang dan bertaqwa, alhasil kegegalanlah yang yang ada dikemudian hari.

Reposisi Karakter

Karakter dalam pengertian kamus Ilmiah Populer bermakna “suatu cirri khusus dari pada seseorang terutama wataknya, sehingga ia berbeda dengan orang lain” . Pengertian tersebut bila dihubungkan dengan organisasi, maka organisasipun mempunyai karakter yang berbeda-beda yakni, cara pikir dan cara bertindak orang-orangnya sama-sama mencirikan sesuatu.

Bila demikian, pemahaman terhadap karakter organisasi akan lebih membuat kader IPNU-IPPNU bisa menghayati dampak keberadaannya pada keberadaan organisasi. Serta bisa mengambil bisa mengambil tindakan perubahan apabila diperlukan untuk kemudian menempatkannya pada substansi yang benar. Maka, upaya menempatkan kembali substansi karakter perjuangan IPNU-IPPNU secara benar inilah yang dinamakan reposisi.

Akar perjuangan IPNU-IPPNU adalah untuk mensosialisasikan komitmen nilai-nilai kebangsaan, keIslaman dan pengkaderan yang kemudian bertambah dengan keterpelajaran. Ini semua sebagai upaya untuk penggalian dan pembinaan potensi sumber daya anak muda NU. Sehingga, kebutuhan kader di tubuh NU diharapkan selalu surplus, yang berimplikasi positif terhadap proses kepemimpinan bangsa.

Komitmen perjuangan kader NU secara kualitas dan kuantitas harus mengarah pada “kecerdasan nalar”, meminjam bahasa Abdul Munir Mulkhan, untuk membaca dan menganalisis kehidupan berdasarkan pendekatan prinsip moderat (attawasuth), keadilan (al I’tidal), dan berimbang (attawazun).

Dengan akar perjuangan dan pendekatan prinsip-prinsip diatas, inilah reposisi pertama yang harus dibangun IPNU-IPPNU Bojonegoro yakni, karakter keterpelajaran bukan (kemahasiswaan). Sebab, dengan pangsa pasar remaja, maka organisasi perlu menganalisa kepada siapa IPNU-IPPNU ini akan kita persembahkan (link and mach) antara kebutuhan dunia pelajar dan organisasi.

Reposisi kedua adalah Voice of Decent (suara nurani tentang kebenaran). Harus tumbuh keyakinan kalau anda yang lakukan di IPNU-IPPNU itu benar-benar sebuah panggilan nurani. Sehingga, bila anda sukses, maka kesuksesan yang anda raih hari ini setidaknya merupakan cermin kejernihan jiwa anda untuk mengakui selanjutnya menumbuhkan empati bahwa “saya adalah kader yang sukses dari IPNU-IPPNU atas kehendak dan kebaikan dari Allah SWT”.

Reposisi yang ke tiga, Check your ego at the door (periksa diri sebelum menilai orang lain). Hal ini memberikan cerminan, bahwa merendahkan, mengejek dalam bentuk apapun terhadap seseorang, baik tentang kepribadian, bentuk tubuh, keadaan sosial dan sebagainya janganlah dilakukan. Sebab, tidak ada masalah yang selesai dengan hal tersebut dan yang ada adalah perasaan tersakiti serta komentar dan sikap yang membuat orang merasa direndahkan oleh anda. Reposisi ini memberikan pelajaran, bahwa menciptakan iklim yang kondusif di IPNU-IPPNU sangatlah perlu. Maka, IPNU-IPPNU sudah saatnya belajar ilmu psikologi sehingga antar satu kader dengan kader yang lain bisa saling memotivasi mewujudkan visi keterpelajaran sesuai dengan konteks kedaerahan.

Reposisi keempat Empathy (berdiri pada posisi orang lain). Inilah sikap yang belum menjiwai kader IPNU-IPPNU Bojonegoro. Yakni, kesadaran untuk lebih toleran atas tanggungjawab bersama dan mencoba merasakan dan meraba diri, mampukah saya bila berada di posisinya dengan berbagai tekanan, perbedaan pendapat dan superioritas ego kader atas ketidakpuasan? Bila anda tidak sadar, maka yang ada hanyalah sikap acuh tak acuh dan masing-masing merasa “inilah saat yang saya tunggu”.

Akhirnya saya tunggu perbaikan anda.


* H. Imam Syafi’ie adalah mantan Ketua Umum PC IPNU Bojonegoro

* Mantan Ketua Umum Remaja Masjid Islam Masjid Agung Jawa Tengah

Membangun Lingkungan Belajar Yang Fun


Membangun Lingkungan Belajar Yang Fun

Oleh : Abdul Ghoni Asror


“Rudi, ayo belajar…!”

Inilah salahsatu kata yang sering diungkapkan orang tua kepada anaknya yang sedang bermain.


Pembaca budiman, memang benar bila anda sebagai orang tua menyuruh anak anda untuk belajar. Sebab, anda tentu tidak menginginkan waktu muda anak anda anda terbuang sia-sia untuk hal-hal yang kurang memberikan manfaat bagi perkembangan kecerdasan otak dan kejiwaan anak anda kelak. Hal ini, akan berdampak jauh, karena menurut Fadhil Al-Djamali dalam bukunya “Menerobos Krisis Pendidikan Dunia Islam” bahwa “kegagalan dunia pendidikan dalam menyiapkan masa depan umat manusia adalah merupakan kegagalan bagi kelangsungan kehidupan bangsa”. Lalu, siapa saja yang seharusnya bertanggungjawab terhadap pendidikan anak?

Pembaca budiman, dalam dunia pendidikan ada pengertian “Tri Pusat Pendidikan” yakni, pendidikan keluarga, sekolah dan masyarakat. Ketiga pusat pendidikan tersebut masing-masing memiliki fungsi tersendiri namun satu tujuan yaitu menolong pertumbuhan dan perkembangan peserta didik (anak anda) secara optimal untuk mencapai tujuan pendidikan, yakni “menjadikan manusia yang seutuhnya, berjati diri, memiliki integritas, dan martabat”. Maka, disinilah perlunya anda semua membangun lingkungan pendidikan yang fun (menyenangkan). Meminjam literature Bobbi De Porter dan Mike Hernacki dalam buku “Quantum Learning”.

Keluarga adalah pusat pendidikan pertama, tempat anak-anakberinteraksi dan memperoleh kehidupan emosional. Sehingga banyak orang tua yang kadang lupa bahwa orang tua adalah teladan, hal ini mungkin dapat dimaklumi karena kesibukan orang tua, tetapi apakah kesibukan orang tua itu dapat mengganti rusaknya pribadi anak, rusaknya karakter anak, rusaknya sikap anak? Maka, disinilah lingkungan keluarga yang fun perlu anda ciptakan. Sekolah, adalah lingkungan kedua sebab, sekolah meneruskan pendidikan yang dasarnya diletakkan oleh keluarga. Sekolah mengajarkan ketrampilan profesi dan pengetahuan umum serta mengajarkan agama, nilai sosial budaya masyarakat. Maka, lingkungan yang fun juga perlu anda ciptakan bukan?. Sedangkan masyarakat adalah pusat pendidikan ke tiga yang bertujuan sebagai penambah atau pelengkap pendidikan formal dan informal dalam rangka mendukung pendidikan sepanjang hayat.

Oleh karena itu, peran orang tua, pendidik di sekolah dan masyarakat akan menjadi elemen terpenting dalam mewujudkannya. Disinilah semuanya harus membentuk lingkungan yang fun dengan prinsip biarpun anda orang tua, guru dan anggota masyarakat yang cinta untuk selalu belajar demi mewujudkan lingkungan yang fun. Alhasil, bila pendidikan di sekolah sudah dikelola dengan fun, pendidikan di rumah dan masyarakat juga terlaksana dengan fun, Insya Allah generasi mendatang akan dapat membangun bangsa ini dengan baik dan fun juga. Jangan jadikan generasi bangsa ini sebagai bahan uji coba, tetapi jadikan generasi bangs ini sebagai penerus yang handal dengan kualitas pendidikan yang baik. Dan janganlah anda menjadi orang tua sebagai orang tua yang kebetulan saja menjadi orang tua, tetapi anda lahir sebagai orang tua pilihan untuk anak-anak anda.


* Penulis adalah Wakil Ketua II PC IPNU Bojonegoro dan Mahasiswa IKIP PGRI Bojonegoro

Agama & Medis Mengurai Rokok


Agama & Medis Mengurai Rokok

Oleh : Nurul Istiqomah


Anda perokok?

Saatnya harus tahu, apa dampak dari segelintir rokok yang setiap hari anda hidap!


Bagi anda, rokok adalah kebiasaan. Sebab, rokok akan dihisap dikala senggang menghampiri kita, selesai makan ataupun pusing karena berbagai aktifitas anda yang tak kunjung selesai, dimanapun tempat, dan dalam berbagai situasi.

Pembaca budiman, menjaga kesehatan adalah perintah agama sebagaimana yang diungkapkan oleh Quraish Shihab dalam bukunya (Wawasan al Qur’an:2003) bahwa sehat adalah keadaan baik bagi segenap anggota badan yang ditambah dengan tujuan penciptaannya.

Oleh karena itu, salah satu sifat manusia yang secara tegas dicintai Allah adalah orang yang menjaga kebersihan. Sebab menurut Quraish Shihab kebersihan digandengkan dengan taubat. Hal ini sebagaimana firman Allah dalam surat al-Baqarah (2):222 yang artinya : sesungguhnya Allah senang kepada orang yang membersihkan diri”. Maknanya, tobat menghasilkan kesehatan mental, sedangkan kebersihan lahiriyah menghasilkan kesehatan fisik.

Dari pengertian diatas, kaca mata medis mengatakan bahwa dengan merokok akan menimbulkan berbagai macam penyakit seperti jantung, strok, gangguan saluran pernafasan, impotensi, gangguan kehamilan, kematian mendadak. Selain itu, juga ada pengaruhnya terhadap mulut yakni, menimbulkan penyakit kardiovaskuler, kanker paru-paru, kanker esophagus kanker laryng dan rongga mulut. Berbahaya bukan?

Kanker rongga mulut terjadi pada lidah yakni, gangguan kelainan pada papilla filisormis sehingga menjadi panjang, sukar merasakan pahit, asin dan manis karena rusaknya ujung sensoris dari alat perasa serta gangguan pada gusi. Pembakaran rokok juga menyebabkan gangguan sirkulasi peredaran darah ke gusi sehingga, mudah terkena penyakit dan gusi mengalami penebalan mukosa putih (plak). Hal itu diakibatkan karena epitel yang tebal jenuh dengan saliva (air lidah).

Merokok juga menyebabkan timbulnya noda (stain) yaitu, berubahnya warna gigi hasil pembakaran tembakau, warna coklat bagi perokok biasa dan mudah dibersihkan sebab hanya terdapat didataran luar gigi. Sedangkan warna hitam, akan dialami oleh perokok yang menggunakan pipa. Warna ini tidak mudah dibersihkan sebab, sudah masuk dalam lapisan email gigi.

Kandungan Rokok

Asap rokok mengandung 90% gas N2, O2, CO2 dan 10% partikel tertentu antara lain : Tar (yang menyebabkan kanker dan bersifat). Nikotin dll. Selain itu tar dan asap rokok dapat merangsang jalannya pernafasan yang tertimbun sehingga menyebabkan batuk dan sesak nafas serta menyebabkan kanker jalan nafas dan lidah.

Sedangkan nikotin, merangsang bangkitnya andrenalin hormone dari anak ginjal yang menyebabkan jantung berdebar, tekanan darah meningkat serta kadar kolesterol yang rentan dengan serangan jantung. Adapun gas CO mempunyai dampak negatif terhadap nafas di pembuluh darah. Sebab CO lebih mudah terikat pada hemoglobin daripada O2 dan darah orang yang kemasukan zat CO secara banyak akan mengurangi daya angkutnya bagi O2 dan dapat meninggal dunia akibat CO.

Maka, meskipun perokok tidak langsung keracunan CO, tapi dengan sedikit demi sedikit pengaruh menghirupnya sama dengan keracunan CO. Oleh karena itu, baiknya kita meletakkan prinsip keagamaan untuk memperkuat sisi medis setelah dampak yang ditimbulkan dari sebatang rokok yakni, “al wiqoyatu khoirum minal ‘ilaaj” yang artinya “pencegahan lebih baik dari pada pengobatan”.

Akhirnya andalah yang menentukan prinsip kesehatan yang terbaik bagi badan anda.


* Penulis adalah Anggota Lemabaga Pers dan Jurnalistik PC. IPNU Bojonegoro serta Mahasiswi Akademi Kesehatan Rajekwesi Bojonegoro, Ketua PAC. IPPNU Kalitidu

Saturday, April 3, 2010

PAC. IPNU-IPPNU Kepohbaru Gelar Konferensi

Membina Moral Pelajar Untuk Bangsa Indonesia adalah tema yang diangkat dalam Konferensi Pimpinan Anak Cabang VIII IPNU-IPPNU Kepohbaru yang dihelat di MI Tarbiyatul Islam Bumirejo Kepohbaru (2/4). M. Zaenuri terpilih menjadi Ketua IPNU kepohbaru masa khidmat 2010-2012 setelah menyisihkan Amirul Mukminin yang hanya mendapatkan 9 suara dari total 24 suara yang diperebutkan. Sementara untuk IPPNU Nurus Shobah melenggang jauh meninggalkan dua pesaingnya Mahmudah dan Listari.

Alhamdulillah semua berjalan sesuai dengan harapan dan Konferensi kali dapat berjalan dengan baik dan diikuti oleh seluruh ranting dan komisariat yang ada. Ungkap Khusnus Salim selaku Ketua Demisioner.

IPNU-IPPNU Trucuk Gelar Makesta

Jadilah kader NU yang militan, jangan menjadi kader NU yang meletan. Inilah sekelumit harapan K. Mustamid selaku Syuriah NU Kecamatan Trucuk dalam sambutannya saat acara pelantikan pengurus baru PAC. IPNU-IPPNU Trucuk masa khidmat 2009-2011 yang lalu. Untuk merealisasikan harapan itu, maka diadakan Masa Kesetiaan Anggota (MAKESTA) yang baru terealisasi pada semester ke 2 ini (1/4). Ungkap Handoko Ishaq selaku Ketua IPNU Trucuk. Handoko menambahkan, setidaknya ada sekitar 50 peserta yang mengikuti pelatihan tingkat dasar di tubuh IPNU-IPPNU ini yang akan kita gembleng untuk menjadi kader yang benar-benar kader, dan nantinya diharapkan mampu menjadi ujung tombak perjuangan IPNU-IPPNU kedepan.
Kegiatan yang bertempat di MI Al Hikmah Pagerwesi Trucuk ini juga diisi dengan outbound yang dihandel langsung oleh Pimpinan IPNU Kabupaten Bojonegoro seusai Makesta berakhir. (Munir)