-->

Sunday, May 6, 2012

IPNU-IPPNU Pertanyakan Urgenitas RSBI dan RMBI

-->
Mulai maraknya Rintisan Sekolah Berstandar Internasional (RSBI) dan Rintisan Madrasah Berstandar Internasional (RMBI) di Kabupaten Bojonegoro menimbulkan kegelisahan tersendiri dikalangan masyarakat.

Khususnya lapisan masyarakat menengah ke bawah yang khawatir tidak bisa mengakses pendidikan bermutu karena biaya yang tak terjangkau. Atas dasar tersebut, Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Kabupaten Bojonegoro menggelar Dialog Pendidikan dengan tema "Pelajar Berkarakter, Bojonegoro Bermartabat” dan Sub tema “Pentingkah RSBI dan RMBI?”.
Acara yang dilaksanakan dalam rangka Pelantikan PC IPNU-IPPNU Bojonegoro masa khidmat 2012-2014 di Aula kementerian Agama (Kemenag) Bojonegoro, Ahad (6/5/2012). Dari tema ini IPNU/IPPNU mempertanyakan pentingkah RSBI dan RMBI untuk masyarakat Indonesia. Sementara realitas di lapangan berkata lain, sebab mayoritas sekolah bertaraf nasional, berimbas pada tarifnya yang mahal.

Dari realitas ini, Ketua IPNU Bojonegoro, Misbachul Munir secara tersirat dalam sambutannya Misbahul Munir, menyampaikan bahwasannya pelantikan pengurus cabang ini akan menjadi titik awal perjalanan IPNU-IPPNU selama dua tahun ke depan untuk mengawal hak-hak yang harus diterima para pelajar. "IPNU-IPPNU akan selalau istiqomah untuk mengawal kepentingan para pelajar, Khususnya hak-hak pelajar untuk mendapatkan pendidikan yang layak dan bermutu, tanpa terkecuali," terang Munir.

Sementara itu, Kepala Bidang SMP/SMA Disdikda Bojonegoro, Hanafi, menjawab kekhawatiran para rekan/rekanita IPNU/IPNU dengan mengatakan bahwa Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) bukan hanya diperuntukkan untuk masyarakat menengah ke atas semata. "Semua bisa mengenyam RSBI, termasuk masyarakat miskin melalui quota 20 %  yang diperuntukkan untuk siswa yang tidak mampu," jelas Hanafi.

No comments: