-->

Monday, November 12, 2012

Hari Pahlawan dan Resolusi Jihad NU

Hari Pahlawan, yang diperingati oleh seluruh rakyat Indonesia setiap tanggal 10 Nopember tak bisa lepas dari resolusi Jihad yang diserukan oleh Rais Akbar NU, KH. Hasyim Asy’ari pada tanggal 22 Oktober 1945. Seruan ini merupakan bentuk penolakan terhadap Belanda bersama tentara NICA atau sekutu yang akan kembali menjajah Indonesia. Hal ini disampaikan oleh Fadli, Ketua PW. IPNU Jawa Timur dalam seminar Hari Pahlawan yang diselenggarakan oleh Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Kabupaten Nganjuk bersamaan dengan Konferensi Cabang IPNU XIX Kabupaten Nganjuk.

“Bertempur melawan penjajah Belanda dan sekutunya dalam resolusi jihad itu adalah fardlu Ain bagi setiap muslim” terang Fadli saat menjadi nara sumber dalam seminar tersebut.


Mantan Ketua PC. IPNU Lamongan ini menambahkan, Resolusi Jihad NU ini kemudian menggema diseluruh Jawa dan Madura, terutama di Surabaya. Semangat jihad melawan Belanda dan sekutunya ini membara dimana-mana serta memberikan semangat kepada para pejuang untuk mengusir para penjajah dari bumi pertiwi sehingga terjadilah pertempuran maha dasyat oleh arek-arek Suroboyo dibawah komando Bung Tomo.

Dalam kesempatan tersebut, Fadli juga menekankan akan pentingnya menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) serta memupuk rasa solidaritas antar sesama.

“Krisis Nasionalisme kini terus menggerogoti bangsa Indonesia, Pancasila, UUD 1945 dan Wawasan Kebangsaan kian hari kian luntur, terutama dikalangan pelajar” imbuhnya.

Menurut Fadli, ada beberapa faktor hal yang menyebabkan NKRI diambang disintegrasi diantaranya yakni, erosi nasionalisme, kualitas SDM yang rendah, militansi bangsa pada titik kritis serta jatidiri dan kultur bangsa yang semakin luntur.

“ Untuk membendung itu semua, tiada cara lain bagi kita selain harus membangun kembali militansi bangsa. Untuk mencapai itu semua diperlukan keunggulan moral, cinta tanah air, pantang menyerah dan rela berkorban. Selain juga disiplin dan mempunyai etos kerja yang tinggi, motivasi kuat untuk berprestasi dan jangan lupa utamakan kepentingan nasional” pungkasnya. 

No comments: