Perekonomian nasional, baik
secara makro maupun mikro, dinilai masih tercengkeram oleh ketergantungan
terhadap bangsa asing. Perusahaan asing telah menguasai sektor-sektor strategis
di Tanah Air, mulai dari Migas, perbankan, industri telekomunikasi, hingga
hutan dan kelapa sawit.
Terkait hal itu, saat Kongres XVII
Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Kongres XVI Ikatan Pelajar Putri
Nahdlatul Ulama (IPPNU) di Asrama Haji Palembang, Sumatera Selatan tanggal 30
November hingga 4 Desember nanti rencananya akan turut membahas permasalahan
ekonomi ini.
“Kemandirian menjadi ultimate value yang
niscaya direalisasi di tengah silang sengkarut problem kebangsaan kita,” terang
Ketua Panitia Kongres IPNU, Nurudin.
Menurut dia, sebagai organisasi
kader NU di ranah pelajar, masalah ini cukup strategis. Pelajar NU diharapkan
mampu melakukan kritik-otokritik, pemetaan dan kecenderungan ke depan, baik
bagi organisasi maupun bangsa Indonesia secara umum.
Selain itu, beberapa hal yang
urgent juga akan turut dibahas pada Kongres kali ini, terutama masalah-masalah
pendidikan nasional mengingat IPNU adalah organisasi keterpelajaran.
No comments:
Post a Comment