Jelang Kongres XVII
IPNU di Palembang, Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Jawa
Timur mengadakan audiensi dengan PWNU Jatim guna membahas Kongres dan isu-isu
krusial yang akan dibawa pada perhelatan akbar tersebut, Rabu (07/11/12).
Ketua Pimpinan
Wilayah IPNU Jawa Timur, Imam Fadli mengatakan pertemuan ini dimaksudkan untuk
menjalin komunikasi dan koordinasi dengan PWNU Jatim terkait dengan
keberangkatan ke arena Kongres serta hal-hal pokok yang akan disuarakan pada
forum tertinggi IPNU tersebut.
“Di antara isu-isu
krusial ini adalah terkait dengan Peraturan Menteri (Permen) nomor 39 tahun
2008 tentang pembinaan kesiswaan” imbuhnya.
Mantan Ketua PC
IPNU Lamongan ini menerangkan bahwasannya berdasarkan kajian dan analisa PW.
IPNU Jatim, Permen tersebut perlu dikaji ulang secara kritis karena sama sekali
tidak berpihak pada keberadaan organisasi ekstra sekolah (Orses) melainkan
hanya menjadi payung hukum bagi eksistensi Organisasi Intra Sekolah (OSIS).
Sementara itu,
terkait dengan calon kandidat yang akan bersaing pada Kongres nanti, pihaknya
mengaku tidak mengusung calon kandidat manapun. Sebab, baginya mendalami materi
kongres dan memperjuangkan isu-isu krusial yang dibawa PW. IPNU Jatim jauh
lebih penting dari pada hanya sekedar mengusung calon ketua umum.
Hal tersebut juga
diamini oleh Sekretaris PWNU Jawa Timur, Masyhudi Muchtar yang mengatakan bahwa
saat ini adalah periode normalisasi bagi PW. IPNU Jawa Timur, karena itu dia
setuju apabila PW. IPNU Jatim tidak mengusung calon manapun.
“Masalah kandidat
tidak perlu dibuat serius” imbuhnya.
Dia menambahkan,
daripada berbicara masalah kandidat lebih baik berbicara masalah pelajar ke
depan. Kalaupun harus berbicara terkait calon yang diusung dalam Kongres maka harus
membicarakan kredibilitas figur. Apakah calon tersebut kredibel atau tidak,
untuk dapat memimpin IPNU tiga tahun ke depan.
No comments:
Post a Comment